REPUBLIKA.CO.ID, Menurut ahli sejarah kontemporer, Sharaf al-Din ‘Ali Yazdi, tukang-tukang batu didatangkan khusus dari Iran dan India.
Sementara Sheila S Blair dalam tulisannya yang bertajuk “The Art and Architecture of Islam” mengungkapkan, Timur Lenk mendatangkan 95 ekor gajah dari India untuk mengangkut bahan bangunan bagi pembangunan Masjid Bibi Khanym.
Pada 1897, ketika gempa bumi besar melanda wilayah Uzbekistan, sebagian dari bangunan masjid ini runtuh. Pada 1974, Pemerintah Uzbekistan melakukan rekonstruksi terhadap bangunan masjid itu.
Dengan dilakukannya rekonstruksi tersebut, praktis bangunan Masjid Bibi Khanym yang berdiri saat ini sebagian besar merupakan bangunan baru yang tidak sama dengan masjid yang dibangun 600 tahun lalu. Kendati demikian, ciri khas dari arsitektur Timurid tetap dipertahankan.
Timur Lenk, Sang Penakluk Dunia
Pendiri Dinasti Timurid ini terlahir di Kota Kesh (kini bernama Shahri Sabz yang berarti ‘kota hijau’), sebelah selatan Kota Samarkand di Uzbekistan pada 1336 M.
Dia adalah anak gubernur di wilayah yang terletak di antara Sungai Amudarya dan Sungai Sydarya di Asia Tengah. Timur masih merupakan keturunan dari Jengiz Khan.
Masa kecilnya dihabiskan dengan menggembala kambing. Ia dijuluki Lenk (Leme) yang berarti ‘pincang’ pada nama belakangnya, karena kaki bagian kirinya pincang sejak masih kanak-kanak akibat terluka saat mencuri kambing. Ia pun tumbuh menjadi seorang pemuda yang berbakat dan menguasai bidang militer.
Pada 10 April 1370, Timur memproklamirkan diri sebagai pemimpin dan penguasa tunggal atas daerah kekuasaan Dinasti Chaghatayi.
Dia pun membentuk Dinasti Timurid yang berpusat di Samarkand. Timur dikenal sebagai tokoh yang memiliki perhatian besar dalam penyebaran ajaran Islam. Itulah mengapa dia didukung para ulama.