REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Nama-nama jalan di Kota Yogyakarta akan dikembalikan ke nama lama. Sehingga, nama jalan lebih menonjolkan unsur keaslian budaya dan sejarah serta mendukung keistimewaan wilayah tersebut.
"Nama-nama jalan di Yogyakarta sebaiknya harus menonjolkan budaya dan unsur sejarah yang ada. Tetapi, kini ada beberapa nama jalan yang sudah diubah dengan nama-nama yang bersifat nasional," kata Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta, Zuhrif Hudaya, di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, jumlah jalan yang menggunakan nama-nama baru tersebut tidak terlalu banyak. Kini pihaknya sedang meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta untuk mengkajinya.
Ia menyebutkan nama-nama jalan baru tersebut di antaranya adalah Jalan Dr Supomo yang dulunya bernama Jalan Jantura. Ada juga Jalan Ipda Tut Harsono yang dahulu bernama Jalan Timoho.
"Masyarakat Yogyakarta pun masih kerap mengenal jalan-jalan tersebut dengan nama-nama lamanya. Nama-nama lama tersebut juga mencerminkan keistimewaan Yogyakarta," ucapnya.
Ia berharap realisasi perubahan nama-nama jalan di Kota Yogyakarta tersebut bisa dilakukan mulai tahun depan secara bertahap. Karena, ada konsekuensi-konsekuensi tertentu yang harus dihadapi dengan perubahan nama jalan tersebut.
Selain mengembalikan nama jalan ke nama lamanya, hingga akhir tahun juga akan dilakukan penggantian 100 papan nama jalan. Itu khususnya jalan perkampungan.
Papan nama jalan menggunakan papan nama khas Yogyakarta yaitu, berwarna dasar hijau dengan ukiran khas di sekelilingnya.
"Nama jalan ditulis dengan huruf latin serta aksara Jawa. Di bawahnya juga akan ditulis status jalan. Apakah itu jalan kampung atau jalan kota atau jalan provinsi," paparnya.