REPUBLIKA.CO.ID, SIBERIA -- Manusia salju atau dikenal sebagai Yeti, hingga kini masih menjadi misteri. Tapi sejumlah nelayan di pedalaman Siberia, Rusia mengaku melihat sosok Yeti hingga tiga kali di tiga lokasi berbeda.
Saat sedang berada di perahunya, dekat Desa Myski, Kemerovo, nelayan bernama Vitaly Vershinin mengaku menyaksikan Yeti dari jauh. "Kami berteriak ke mereka apa kalian butuh bantuan, tapi mereka langsung berlari. Semuanya berbulu dan mereka lari ke arah semak-semak dengan dua kakinya," ujar Vitaly seperti dinukil the Daily Mail melaporkan, Selasa (25/9).
Beberapa hari kemudian, Yeti kembali terlihat di Sungai Mras-su, Kemerovo. "Ketika kami melambaikan tangan, mereka langsung lari menuju hutan dengan kedua kakinya. Kami sadar mereka tidak sedang berpakaian hitam, tapi seperti ditutupi bulu dan berjalan laiknya manusia," aku seorang nelayan.
Pejabat dari Distrik Tashtagolsky, Sergei Adlyakov menyatakan Yeti kembali muncul di Taman Nasional Shorsky bulan ini. "Mahluk itu tidak terlihat seperti beruang, dan dengan cepat menghilang setelah mematahkan beberapa cabang pohon di semak-semak," ucapnya.
Kota Kemerovo terletak di pinggir Sungai Tom, sebelah timurlaut Kota Novosibirsk, Rusia. Di kota itu kabarnya hidup sekira 30 Yeti.
Kepala Pusat Antropologi Internasional, Igor Burtsev mengklaim Yeti bukanlah legenda. Bahkan Yeti beberapa kali terlihat di Taman Nasional Shorsky.
"Kami harus menjelajahi area baru di bagian Utara, di mana Yeti biasa terlihat baru-baru ini," kata Burtsev.
Yeti, masih kata Burtsev, dikenal dengan sebutan Bigfoot dan Sasquatch. Yeti disebut-sebut menjadi penghubung rantai hilang antara manusia purba Neanderthal dan manusia modern.