REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sesepuh Nahdhatul Ulama (NU) menyatakan dukungannya kepada PKB untuk Pemilu 2014 nanti. Mereka menginginkan PKB selalu didukung agar masyarakat NU dapat terus-menerus berpolitik kebangsaan.
Sesepuh NU yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Fadhlu Wal Fadhilah, Kaliwungu, Jawa Tengah, KH Dimyati Rois, menyatakan dukungan kepada partai politik harus diperkuat.
"Sudah seharusnya NU dan warga NU mendukung dan memilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), karena 'aqidah (ideologi) PKB sama persis dengan 'aqidah (ideologi) NU," jelasnya, saat dihubungi, Rabu (26/9).
Dia mengatakan, PKB merupakan satu-satunya partai politik yang secara resmi dilahirkan oleh NU. Menurutnya, PKB dideklarasikan pada 23 Juli 1998, bertepatan dengan 29 Robi’ul Awwal 1419 Hijriyah. Deklaratornya adalah sejumlah ulama besar dan para aktivis NU.
Mereka menghendaki PKB sejak awal kelahirannya menjadi partai politik yang mengedepankan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, keadilan, dan kesejahteraan.
"Seluruh warga, tokoh dan ulama NU wajib membesarkan PKB. Tugas NU wajib menggendong PKB supaya perjuangan politik warga dan kader-kader NU sesuai dengan cita-cita NU," tandas Mbah Dim.
Sementara itu, tokoh NU yang juga mengasuh Ma’had Qudsiyyah Kudus Jawa Tengah, KH M Sya’roni Ahmadi, menegaskan perlunya memperkokoh silaturahim NU dengan PKB.
"Keduanya harus diperkuat," paparnya.