Rabu 03 Oct 2012 12:59 WIB

'Serbu' Gedung Sate, Buruh Jabar Ricuh

Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Aksi unjuk rasa dari berbagai elemen di depan Gedung Sate Bandung, Rabu (3/10), menolak sistem kerja kontrak (outsourcing) dan upah murah sempat diwarnai kericuhan kecil antarburuh. Kericuhan kecil itu terjadi saat massa buruh sedang berjoget ria, namun tiba-tiba beberapa orang buruh pria terlibat adu mulut di dekat toilet umum Lapangan Gasibu Bandung.

Beruntung buruh lainnya cepat merelai buruh yang terlibat cekcok tersebut dan aksinya pun kembali digelar. Hingga siang ini, ribuan buruh tersebut masih berlangsung di depan Kantor Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Seolah tidak mempedulikan panas terik matahari, para buruh tampak antusias berjoget sambil diiringi lagu sunda saat berunjuk rasa.

Ketua DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jawa Barat Roy Jinto Ferianto, dalam orasinya menuturkan, pengawasan terhadap tenaga kerja kontrak atau outsorcing yang dilakukan pemerintah saat ini dinilainya masih terlalu lemah.

"Kami berharap pemerintah dapat segera meningkatkan pengawasan outsorcing, karena pengawasan outsourcing saat ini masih lemah. Dan cenderung tidak ada penegakan hukum," kata Roy.