REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina membantah pipa Tempino milik PT Pertamina EP yang mengalirkan minyak mentah, meledak di Banyuasin, Sumatera Selatan.
"Bukan, yang meledak itu penampungan minyak mentah hasil curian yang terbakar," tegas Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir pada Republika, Rabu (3/10).
Ia mengatakan belum bisa merinci mengapa hal itu bisa terjadi. Namun yang pasti, kata dia, sementara ini empat orang pelaku pencurian tewas akibat kejadian.
"Saya belum bisa merinci kejadiannya tapi mungkin karena pelaku pencurian tidak memperdulikan faktor keselamatan, ledakan terjadi," jelasnya.
Dikatakannya saat ini Pertamina terus menyidiki penyebab pasti kejadian.
Meksi begitu, Ali menjamin produksi minyak mentah tidak terganggu. Cuma, kata dia, pengiriman minyak mentah ke Kilang Plaju sementara ini dihentikan. "Supaya nggak ada aliran minyaknya," ujarnya.
Bila pengaliran minyak mentah terus dilakukan, lanjutnya, aliran api akan terus membesar.