Kamis 04 Oct 2012 18:30 WIB

Kecewa Layanan Bus Abu Sarhat, Pemerintah Indonesia Layangkan Protes

Rep: Heri Ruslan dari Makkah/ Red: Heri Ruslan
Jamaah calon haji Indonesia baru tiba di Makkah, setelah menempuh tujuh jam perjalanan dari Madinah.
Foto: Heri Ruslan/Republika
Jamaah calon haji Indonesia baru tiba di Makkah, setelah menempuh tujuh jam perjalanan dari Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID,  MAKKAH –- Pemerintah Indonesia melayangkan surat protes kepada Kementerian Haji Arab Saudi menyusul buruknya layanan perusahaan angkutan Abu Sarhat yang mengangkut jamaah haji dari Madinah ke Makkah, Kamis (4/10).

Ketua Misi Haji Indonesia Syaerozi Dimyati, mengatakan, pemerintah Indonesia keberatan karena beberapa bus yang membawa jamaah dari Madinah ke Makkah berukuran kecil sehingga koper jamaah tidak terbawa.

“Ada sekitar 400 koper jamaah yang terpaksa ditinggal karena busnya kecil dan hanya bisa mengangkut jamaah saja," kata Syaerozi.

Akibatnya, Kantor Misi Haji Indonesia terpaksa menyewa bus khusus untuk membawa koper tersebut agar jamaah bisa menerimanya segera setelah tiba di Makkah.

Dalam surat protes itu, pemerintah Indonesia meminta agar perusahaan transportasi Abu Sarhat dicoret dan tak lagi melayani jamaah haji Indonesia.

Sebelumnya, Kepala Daerah Kerja Makkah, Arsyad Hidayat juga telah melayangkan protes kepada Muasasah Asia Tenggara terkait tercecernya tas dan koper jamaah haji Indonesia. 

Arsyad mengatakan, pihaknya mendesak agar Muasasah Asia Tenggara menegur keras perusahaan Abu Sarhat karena telah melanggar kesepakatan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement