REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Polisi Pakistan menyatakan, Jumat, tujuh tersangka dari sebuah kelompok terkait AlQaidaH yang ditakuti telah ditangkap atas tuduhan berencana menyerang bis sekolah dan penjara di Karachi.
"Kami telah menangkap tujuh orang dan menyita tujuh jaket berisi peledak, roket dan detonator," kata pejabat senior kepolisian Aslam Khan kepada wartawan.
"Mereka berencana menyerang kendaraan-kendaraan sekolah di Karachi untuk menciptakan anarki dan kemudian menyerbu penjara untuk membebaskan rekan-rekan mereka," katanya.
Polisi menangkap orang-orang itu Jumat di daerah Manghopir, Karachi barat, dan Khan mengatakan, mereka adalah anggota kelompok sektarian terlarang Lashkar-e-Jhangvi.
Karachi merupakan kota terbesar Pakistan dengan penduduk sekitar 18 juta jiwa. Pelabuhannya di Laut Arab digunakan oleh AS dan NATO untuk mengirim perbekalan perang ke Afghanistan.
Lashkar-e-Jhangvi dianggap sebagai salah satu kelompok sektarian paling brutal di Pakistan dan dikait-kaitkan dengan serangkaian serangan terhadap minoritas Syiah.
Pihak berwenang Pakistan menuduh kelompok itu bertanggung jawab atas serangan 2008 terhadap hotel bintang lima Marriott di Islamabad yang menewaskan 60 orang, dan mengatakan, Lashkar-e-Jhangvi memiliki hubungan kuat dengan Taliban dan Alqaidah.
Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.
Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Alqaidah dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS.
Pakistan juga mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.