REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat pembahasan penyatuan liga yang telah berlangsung sejak pekan kemarin terancam mandek. Rencana penyatuan Liga Primer Indonesia (LPI) dan Liga Super Indonesia (LSI) pun terancam gagal.
Sekjen PSSI, Halim Mahfudz, mengatakan PSSI tetap akan melayangkan undangan rapat pembahasan penyatuan liga kepada pihak KPSI khususnya PT LI sebagai operator LSI. Meski, kondisi sedang memanas menyusul rencana PSSI melaporkan KPSI ke AFC dan FIFA karena dinilai telah melakukan pelanggaran MoU.
"Soal rapat ini tergantung niatan baik mereka. Kami tetap akan melayangkan undangan. Rapat kedua direncanakan digelar pada Kamis (11/10),'' kata Halim, Selasa (9/10). ''Tapi kalau mereka tidak menggubris dan tidak ingin disatukan, rapat tersebut untuk apa dilanjutkan."
Rapat sedianya digelar setiap pekan guna merumuskan teknis dan format kompetisi. CEO PT. Liga Indonesia, Djoko Driyono, enggan berkomentar banyak ketika dikonfirmasi tentang pelaksanaan rapat penyatuan liga.
Dia pun tidak bisa memastikan apakah rapat tersebut akan terus berlanjut ataupun batal. "Belum ada komunikasi. Mereka (PSSI) belum menyampaikan apapun," kata Djoko ketika dihubungi pada Selasa (9/10) siang.
CEO PT. LPIS, Widjajanto, sebelumnya sudah menggelar pertemuan dengan Djoko pada Kamis (4/10). Pertemuan dilakukan untuk menindaklanjuti salah satu poin kesepakatan bersama tentang pembentukan satu liga profesional yang ditargetkan pada 2014.