REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN--Kementerian luar negeri Iran pada Selasa (9/10) memperingatkan dapat memutuskan hubungan diplomatik dengan Uni Emirat Arab karena sengketa memburuk atas tiga pulau di Teluk, yang diklaim kedua negara.
"Jika klaim anti-Iran mencapai tingkat kepentingan nasional dinodai, kami akan mengurangi atau memutuskan hubungan politik dan akan dilaksanakan setelah konsultasi dengan para ahli," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Ramin Mehmanparast kepada jejaring berita parlemen icana.ir.
Ia menegaskan, jika UEA mempertahankan klaim-klaim tak berdasar itu akan memiliki efek negatif pada hubungan bilateral."
Iran dan UAE berselisih atas pulau Abu Musa, Greater Tunb dan Lesser Tunb, yang terletak di Selat strategis Hormuz di Teluk. Iran mengambil kendali atas pulau-pulau itu pada tahun 1971 ketika era kolonial Inggris menarik diri dari bagian Teluk.
Republik Islam itu mengatakan bahwa pulau-pulau tersebut adalah bagian bersejarah dari wilayahnya, dan Presiden Mahmud Ahmadinejad pada April mengunjungi pulau-pulau itu untuk menegaskan kembali posisi mereka.
Namun, UEA mengklaim kepemilikan sesuai dengan kesepakatan yang ditandatangani Inggris. Negera kecil kaya minyak itubahkan telah mengumpulkan dukungan dari negara-negara Teluk Arab lainnya serta sekutunya Amerika Serikat.
Mehmanparast menggemakan sikap Teheran bahwa sikap UEA itu tidak "rasional, tidak memiliki dasar yang logis, sejarah, atau hukum."
Dia memperingatkan bahwa UEA bisa "mengalami nasib Inggris" - mengacu pada keputusan Iran tahun lalu untuk menurunkan peringkat hubungan diplomatik kepada Inggris atas kemarahannya terhadap sanksi-sanksi Barat yang meningkat.
Inggris akhirnya memutuskan hubungan diplomatik langsung dengan Iran pada Desember 2011 setelah demonstran pro-pemerintah di Teheran menyerbu kedutaan Inggris.