Jumat 12 Oct 2012 10:38 WIB

Wisatawan tak Terpengaruh Isu Bom

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Dewi Mardiani
Wisatawan asing beryoga di Bali/ilustrasi
Foto: seruu.com
Wisatawan asing beryoga di Bali/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kunjungan wisatawan ke Bali terus meningkat. Bahkan dibandingkan dengan jumlah kunjungan sebelum terjadinya peristiwa bom Bali I, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali pada 2011 meningkat hampir dua kali lipat.

"Ini menunjukkan wisatawan tidak takut lagi dengan isu teror bom dan lebih percaya pada aparat keamanan bahwa Bali aman," kata Kadis Pariwisata Provinsi Bali, Ida Bagus Kadek Subhiksu, Jumat (12/10).

Sebelum terjadinya bom Bali I 12 Oktober 2012, wisatawan yang datang ke Bali mencapai 1,3 juta orang, turun 22 persen menjadi 993 ribu wisatawan pada 2003. Setelah sempat naik menjadi 1,45 juta orang pada 2004, kunjungan wisatawan asing ke Bali anjlok lagi menjadi 1,26 juta pada 2006 akibat serangan bom Bali II pada November 2005.

Pada 2007, jumlah wisatawan asing yang datang ke Bali meningkat menjadi 1,66 juta. Setahun kemudian naik lagi menjadi 1,966 juta pada 2008. Kemudian menjadi 2,22 juta pada 2009, lalu 2,4 juta pada 2010 dan 2,7 juta pada 2011.

Melihat banyaknya acara internasional yang akan digelar di Bali pada 2013, kunjungan wisatawan ke Bali diperkirakan akan terus meningkat. Pada 2013, Bali akan menjadi tuan rumah perhelatan Miss World 2013, tuan rumah World Culture Forum 2013, dan menjadi tuan rumah pertemuan APEC 2013.

Sementara itu, terkait pelaksanaan peringatan 10 tahun bom Bali, sejumlah pejabat asal Australia telah hadir di Bali, di antaranya mantan Perdana Menteri Australia, John Howard. PM Australia Julia Gilard, dijadwalkan menghadiri acara peringatan itu.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) batal menghadiri acara tersebut. Namun, kehadirannya akan diwakilkan oleh Menlu Marty Natalegawa. Dia telah di Bali Kamis petang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement