Jumat 12 Oct 2012 22:40 WIB

Indonesia-Korea Dorong Pengembangan Mobil Listrik

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa (kiri) bersama Menteri BUMN Dahlan Iskan (kanan) mengendarai mobil listrik seusai rapat koordinasi membahas program mobil listrik nasional di Jakarta, Senin (23/7).
Foto: Prasetyo Utomo/Antara
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa (kiri) bersama Menteri BUMN Dahlan Iskan (kanan) mengendarai mobil listrik seusai rapat koordinasi membahas program mobil listrik nasional di Jakarta, Senin (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JEJU, KOREA -- Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan Indonesia dan Korea berupaya untuk mendorong pengembangan mobil listrik yang diwujudkan dalam pembentukan kelompok kerja baru di sekretariat bersama kedua negara.

"Kita ingin ada penelitian awal dan pada 2013 diharapkan mulai ada sesuatu," ujarnya saat ditemui pada pertemuan "Jeju Initiative" Korea-Indonesia di Jeju, Korea, Jumat (12/10).

Hatta mengakui pengembangan mobil tersebut untuk menggantikan peran kendaraan berbahan bakar minyak sangat dibutuhkan, namun hal tersebut tidak mudah untuk diwujudkan.

"Kita ingin mengembangkan mobil listrik tapi di dunia ini mobil listrik belum terbukti bahkan di AS. Jepang sendiri baru mengembangkan mobil hybrid," ujarnya.

Menurut dia, mobil listrik memiliki banyak kelemahan namun bukan berarti pengembangan mobil hemat energi tersebut berhenti dilakukan.

"Indonesia punya potensi dan ada teman lama yang telah mengembangkan ini, tapi kita membutuhkan keberlangsungan industri dan idenya ada transfer teknologi. Korea mau melakukan hal ini," ujarnya.

Untuk itu, Hatta mengharapkan proyek mobil listrik benar-benar berjalan dan berkelanjutan sehingga Indonesia tidak hanya sekedar dikenal sebagai bangsa perakit mobil seperti yang terjadi pada mobil Esemka.

"Kita tidak boleh menganggap bisa merakit, sudah kita anggap selesai. Nanti kayak Esemka, seakan-akan kita sudah mampu membuat mobil. Kita tidak mau seperti itu," katanya.

Menurut dia, selain pengembangan mobil listrik, pemerintah juga perlu mengembangkan energi geothermal yang dapat diintegrasikan dengan transportasi massal seperti kereta api.

"Sebenarnya geothermal dapat diintegrasikan dengan kereta listrik, contohnya kereta sepanjang Jawa, karena ini masa depan angkutan massal kita dan membuat angkutan logistik lebih efisien," ujar Hatta.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement