REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekalipun batal diakusisi Air Asia, Batavia Air tetap akan menjalin kerja sama dengan maskapai tersebut.
Managing Director Batavia Air, Alice Tansari mengatakan semua pihak sebenarnya telah bekerja keras untuk mewujudkan akuisisi.
"Namun, yang paling utama untuk kedua maskapai penerbangan adalah terus menyediakan layanan dan pilihan yang terbaik untuk para pengguna jasa transportasi udara di Indonesia, dan perjanjian kerja sama kami akan dapat mendukung hal tersebut," jelasnya.
Karenanya, kata dia, perjanjian baru telah disusun ulang antara AirAsia dan Batavia Air. Keduanya hanya akan bermitra dalam penanganan operasional di darat, distribusi, dan sistem inventaris.
Sebelumnya, Direktur Komersial Batavia Air Sukirno Sukarna kepada Republika, Ahad (14/10) menyebut ada beberapa hal yang tidak mencapai kesepahaman dari perusahaan yang akan melakukan akuisisi. Namun ia enggan memaparkan apa saja poin-poin tersebut.
Namun, ia menegaskan pembatalan akuisisi ini tak akan berdampak pada bisnis Batavia. "Batalnya akuisisi tidak akan memberi affect atau impact terhadap Batavia," tegasnya.
Juli lalu, AirAsia Berhard dan anak usahanya PT Fersindo Nusaperkasa mengaku segera mengakuisisi maskapai nasional PT Metro Batavia Air. Tahap pertama, 76,95 saham akan diakuisisi.
Fersindo yang merupakan pemegang nama maskapai Indonesia AirAsia akan mengakuisisi saham hingga 51 persen sedangkan sisa saham 25,95 jatuh Air Asia Berhard. Sementara di tahap kedua 23,05 persen saham sisa baru akan diambil alih.
Nilai akuisisi ini bakal mencapai 80 juta dolar AS. Jika dirupiahkan angkanya bakal sekitar Rp 720 miliar.