REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Lembaga Survei Nasional (LSN) memprediksi perolehan suara Partai Demokrat akan melorot dan hanya akan meraih sekitar lima persen suara. Selain itu, LSN juga memastikan calon presiden (capres) yang akan diusung Partai Demokrat tidak akan laku dijual pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang.
“Bukan hanya parpolnya, tapi capres yang akan diusung Demokrat tidak akan laku,” kata Direktur Eksekutif LSN, Umar S Bakry, di Jakarta, Senin (15/10).
Bakry menambahkan, dari hasil survei yang dilakukan LSN jelas sekali terlihat fakta masyarakat sudah hilang kepercayaan terhadap Partai Demokrat. Sebagian pemilihnya mulai berpikir untuk meninggalkan partainya dan memilih bermigrasi ke partai lain.
Ia memperkirakan, para pemilih ini akan memberikan suaranya kepada partai-partai papan tengah seperti Partai Gerindra, Hanura, dan Nasdem, karena sama-sama partai nasionalis dan koservatif. Migrasi suara yang besar dari Partai Demokrat dapat diminimalisasi dengan kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.
“Partai Demokrat juga harus berani mengajukan capres alternatif di luar partainya, kan tidak harus mengajukan kadernya. Kalau tidak begitu, suara Demokrat akan semakin melorot,” jelasnya.
Hal ini berbeda dengan PDI Perjuangan yang diperkirakan akan tetap menjadi partai papan atas dengan perolehan suara yang tidak begitu jauh dari hasil Pemilu 2009. Perolehan suara PDIP yang tidak signifikan, karena tidak banyak suara yang akan diperoleh dari limpahan suara karena kejatuhan Partai Demokrat dan partai-partai Islam.
Upaya PDIP untuk menangkap momentum kejatuhan Demokrat dan partai-partai Islam tidak akan berdampak besar pada Pemilu 2014. Kemungkinan limpahan suara dari partai-partai Islam juga sangat kecil karena karakter yang berbeda sejak dulu. “PDIP lebih tepat disebut partai konservatif dan punya massa cukup loyal, diperkirakan akan stabil antara 13-14 persen,” tegasnya.