REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Senator Partai Republik John McCain memuji Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton, yang mengaku bertanggung jawab atas kegagalan dalam insiden serangan Libya bulan lalu, namun mengatakan bahwa tanggung jawab berada di tangan presiden terkait dengan isu keamanan.
"Ini adalah sikap terpuji, terutama ketika Gedung Putih sedang mencoba untuk menghindari tanggung jawab dalam bentuk apapun," kata McCain, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan bersama dengan sesama senator Partai Republik Kelly Ayotte dan Lindsey Graham mengenai Hillary.
Para diplomat tinggi Amerika Serikat itu, yang tengah mengunjungi Peru, mengatakan Hillary mengambil "tanggung jawab" atas penanganan serangan mematikan 11 September lalu di konsulat Amerika Serikat di kota Benghazi, Libya.
Dia juga berusaha untuk membebaskan Presiden Barack Obama dari kesalahan, dengan mengatakan bahwa ia (Obama) dan Wakil Presiden Joe Biden "tentu tidak akan mengetahui tentang keputusan spesifik yang dibuat oleh para profesional keamanan".
Tapi McCain bersikeras bahwa entah ada kegagalan drastis dalam operasi keamanan nasional dengan tidak selalu memberitahu Presiden mengenai kemungkinan ancaman yang ada atau Obama sendiri mengetahui ancaman-ancaman itu dan perlu untuk bertanggungjawab atas apa yang terjadi.
"Kita harus ingat bahwa peristiwa 11 September didahului oleh meningkatnya pola serangan tahun ini di Benghazi, termasuk sebuah bom yang dilemparkan ke konsulat kami pada bulan April, sebuah peledak lain yang diledakkan di luar konsulat kami pada bulan Juni, dan percobaan pembunuhan pada Duta Besar Inggris," tulis tiga senator itu.
"Jika presiden benar-benar tidak menyadari peningkatan ancaman di Benghazi, maka kita telah kehilangan kepercayaan pada tim keamanan nasionalnya, yang bertanggung jawab untuk selalu memberi presiden informasi," kata mereka.
"Tapi kalau presiden menyadari serangan-serangan sebelum peristiwa 11 September 2012 di Benghazi, maka ia memikul tanggung jawab penuh untuk setiap kegagalan keamanan yang terjadi," tambah trio itu.
"Keamanan rakyat Amerika yang bertugas di belahan dunia manapun adalah tugas komandan tertinggi. Tanggung jawab berhenti di sana."
Mereka juga menanyakan tentang alasan pemerintah bersikeras menyalahkan serangan itu pada "demonstrasi spontan yang dipicu oleh video kebencian," bahkan setelah jelas jika penyebabnya adalah serangan teroris.
"Kami tetap percaya bahwa rakyat Amerika berhak tahu mengapa pemerintah bertindak seperti itu, "kata para senator itu.