REPUBLIKA.CO.ID, INDIANA -- Sejumlah serangan islamofobia yang terjadi belakangan ini memicu mahasiswa Muslim bersikap lebih aktif mempromosikan ajaran Islam. Tak tanggung-tanggung, mereka gelar pekan pendidikan Islam. Adalah mahasiswa Universitas Purdue, Indiana yang menjadi penggagas acara tersebut.
Melalui acara itu, mereka ingin tercipta semacam dialog antar umat beragama. "Acara ini membantu kita untuk memahami lebih baik ajaran Islam. Kami juga tak menginginkan warga AS takut terhadap Muslim," papar Wakil Presiden Asosiasi Mahasiswa Muslim, Nabeel Alsaber, seperti dikutip onislam.net, Rabu (17/10).
Menurutnya, banyak dari warga AS yang menginginkan informasi yang lebih lengkap tentang Islam dan Muslim langsung dari sumbernya. Informasi itu juga dibarengi interaksi yang lebih intensif namun dalam suasana yang santai. Salah seorang peserta, Meghan Zeller, 19 tahun, mengaku tidak mengetahui secara detail dengan Islam dan Muslim.
Karena itu, ia memutuskan untuk menghadiri acara tersebut bersama temannya yang lain. Shaylyn Vogler, mahasiswa lainnya memuji acara tersebut. "Ini membantu mengurangi stereotip negatif dan memungkinkan Anda untuk menjadi lebih terbuka dengan orang-orang," kata dia.
Beragam acara digelar pada acara pekan pendidikan Islam. Pada Jumat, Asosiasi Mahasiswa Muslim menggelar acara pembacaan ayat-ayat suci Alquran dalam terjemaahan bahasa Inggris. Malam harinya, ada diskusi tentang 'Apakah Muslimah Tertindas' dan 'Perspektif Islam tentang Teori Evolusi'. Di luar itu, ada satu stand berisi tato khas Timur Tengah. Tak ketinggalan kuliner khas negara-negara Islam berikut panduan wisata.