REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Ada satu kebiasaan baru Victoria pascamenjadi mualaf. Ketika ia tertimpa masalah, ia selalu mengunjungi masjid. Melaksanakan shalat dan membaca Alquran. Lalu bercengkrama dengan saudara seiman.
Apa yang ia lakukan membuat masalahnya hilang. Ia seolah mendapatkan solusi. "Aku tahu, aku punya sosok yang mengawasiku setiap detik dan detail dalam hidupku," katanya seperti dinukil onislam.net.
Victoria mengaku hidupnya telah berubah 180 derajat. Ia tak lagi melakukan apa yang dilarang agama. Ia tidak mengatakan Islam itu mudah. Tapi ia merasa beruntung, karena Allah SWT telah memberikan hidayah kepada manusia berupa Islam ketika dilahir.
Sementara, ia diselamatkan Allah SWT melalui hidayah yang diperolehnya pada usia dewasa. Sebabnya, ia merasa ada semacam keistimewaan yang mengharuskannya mengucapkan syukur kepada Allah SWT. (baca: Islam Perbaiki Hidup Victoria).
Ketika Victoria memutuskan menjadi Muslim ada banyak dukungan yang datang. Setiap bertemu Muslim, ia diberikan tasbih, sajadah, Alquran atau nasihat. Bahkan ia punya lima mushaf Alquran dalam terjemahan berbeda.
Adapula yang memberikan dirinya Alquran yang dicetak tahun 1980an. "Mereka benar-benar mendukungku," kata dia.
Ia masih ingat betul ketika dirinya memberitahu saudara seimannya itu terkait keputusannya memeluk Islam. Banyak orang menyatakan bahagia. Banyak pelukan hangat menghampirinya. Bahkan, ada satu Muslim yang tak ragu menawarkan bantuan kepadanya.
Sambutan hangat itu membuat Victoria begitu kuat. "Masya Allah, luar biasa," kata dia.