Senin 22 Oct 2012 14:32 WIB

Sri Ilham: Tak Boleh Ada Makanan Basi Selama Puncak Haji

Persiapan Wukuf
Foto: antara
Persiapan Wukuf

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH --  Direktur Pelayanan Haji Kementerian Agama, Sri Ilham Lubis mengatakan, pihaknya telah menempatkan dua petugas pengawas katering pada puncak haji 1433 H.

Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya jamaah yang tak mendapat jatah makan serta mengontrol kualitas makanan yang akan dikonsumsi para jamaah.

‘’Petugas harus memastikan tak ada jamaah yang mengonsumsi makanan yang basi,’’ tegasnya. Penempatan pengawas katering merupakan terobosan baru yang dilakukan Kementerian Agama untuk memastikan setiap jamaah mendapat haknya.

Menurut dia, ada waktu-waktu kritis yang harus diantisipasi petugas terkait katering.  Pertama, pada 8  Zulhijah malam, saat jamaah datang ke Arafah.  Sri Ilham menuturkan,  jamaah datang ke Arafah secara bergelombang. Kemungkinan ada jamaah yang datang pada malam hari.

‘’Seluruh jamaah harus dipastikan mendapatkan jatah makannya,’’ ungkap dia. Pada saat kedatangan,  tutur Sri Ilham Lubis,  jamaah akan mendapatkan nasi kotak.  Petugas, lanjut dia, harus memastikan agar jamaah segera mengonsumsi makanan yang diberikan itu. 

‘’Paling lambat dua jam nasi kotak itu harus segera dikonsumsi,’’ ucapnya. Ia  berharap petugas pengawas catering memastikan tak ada jamaah yang menunda memakan nasi kotak itu untuk pagi hari.  Sebab, jika tidak dikonsumsi dalam waktu yang lama makanan akan basi.

Waktu kritis kedua, kata dia, saat wukuf di Arafah. Pada saat wukuf banyak jamaah yang tak mau diganggu ibadahnya. Akibatnya, jam makan mereka sering melewati waktu yang telah ditetapkan. Guna mengantisipasi hal itu, pihaknya membuka waktu makan menjadi lebih lama.

Selain itu, papar dia, saat jamaah bergerak dari Arafah ke Muzdalifah. Sri Ilham menegaskan, petugas harus memastikan agar jamaah mendapat jatah makannya.  ‘’Jangan sampai ada jamaah yang tak mendapatkan haknya.’’

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement