REPUBLIKA.CO.ID, Hidup sebagai Muslim di negara komunis seperti Vietnam ternyata bukanlah hal sulit. Islam mampu berkembang pesat di negara ini.
Populasi umat Islam di Vietnam kini mencapai 70.700 ribu jiwa dan terdapat 100 masjid di beberapa bagian negeri tersebut.
Konon, Islam masuk ke Vietnam sejak kekhalifahan Utsman bin Affan. Dikisahkan, kekhalifahan ini mengirim utusan resminya pertama kali ke Vietnam dan Cina pada 650.
Ada pula yang mengisahkan bahwa Islam sampai ke negara yang beribu kota di Hanoi itu karena dibawa oleh pedagang Muslim dari Arab, India, Persia, ataupun Asia Tenggara, terutama Malaysia pada sekitar abad ke-10.
Para pedagang tersebut akan berhenti untuk beristirahat dan berdagang di Vietnam yang saat itu masih dikuasai Kerajaan Champa sebelum mereka melanjutkan perjalanan ke Cina. Sisa-sisa kerajaan itu masih ada di bagian tengah dan selatan Vietnam. Masyarakat dari kerajaan itu sering disebut sebagai orang-orang Cham.
Dahulu, masyarakat Cham adalah penganut agama Hindu dan telah menguasai bagian tengah dan selatan Vietnam selama ratusan tahun. Seiring waktu, mereka memeluk agama Islam. Pada akhir abad ke-15, Kerajaan Champa tergusur ke arah selatan dan lama-lama pengaruhnya semakin hilang. Saat ini, sekitar 80 persen masyarakat Cham sudah menjadi Muslim.
Jumlah penganut Islam meningkat ketika sultan Malaka memperluas kekuasannya pada 1471 setelah Kerajaan Champa hancur. Namun, Islam tidak menyebar luas di antara penduduk Vietnam sampai pertengahan abad ke-17. Sementara itu, pada pertengahan abad ke-19, banyak Muslim Champa di Vietnam yang ber imigrasi ke Kamboja dan menetap di wilayah delta Sungai Mekong.