REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Salah seorang korban ledakan bom rakitan di Poso, Sulawesi Tengah, Briptu Rusliadi, akan dipindahkan ke rumah sakit di Makassar. Rusliadi akan menjalani operasi pengangkatan material yang masih tertanam di salah satu bagian tubuhnya.
Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, AKBP Soemarno di Palu, Selasa, mengatakan Rusliadi yang merupakan anggota Polres Poso akan menjalani operasi pengangkatan material bom yang tertanam di daging pantat.
Briptu Rusliadi sebelumnya dirawat di RSUD Poso, dan sudah diterbangkan ke Makassar pada Selasa siang, ditemani sejumlah anggota keluarganya.
Dia mengatakan, permintaan operasi di rumah sakit di Makassar tersebut berasal dari pihak keluarga karena dianggap perawatannya lebih baik. "Itu adalah hak keluarga," kata Soemarno.
Sebuah material bom rakitan berupa batang logam sepanjang sekitar 0,5 cm saat ini masih berada di dalam daging pantat mendekati tulang duduk Rusliadi. Selama ini korban hanya bisa tengkurap saat menjalani perawatan di rumah sakit.
Sementara itu, Muhammad Akbar, juga korban bom, kondisinya semakin membaik, dan masih dirawat di RSUD Poso. Saat bom meledak pada Senin (22/10) pagi, Akbar terluka pada lengan dan paha kanan.
Seluruh serpihan bom rakitan berupa kaca dan potongan logam di tubuhnya sudah diangkat oleh tim medis.