Rabu 24 Oct 2012 16:55 WIB

Bom di Perbatasan Gaza Hantam Tentara Israel

Red: Yudha Manggala P Putra
 Anggota pasukan keamanan Hamas menelusuri puing-puing bangunan yang hancur terkena serangan udara Israel di Gaza, Palestina, pada Sabtu (23/6).
Foto: Reuters/Mohammed Salem
Anggota pasukan keamanan Hamas menelusuri puing-puing bangunan yang hancur terkena serangan udara Israel di Gaza, Palestina, pada Sabtu (23/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Seorang tentara Israel cedera dan dua warga Palestina tewas pada Selasa (23/10) waktu setempat dalam kekerasan di perbatasan Israel dengan Jalur Gaza.

Bom mencederai seorang tentara Israel, yang berpatroli di perbatasan dengan Jalur Gaza, dalam serangan diklaim kelompok kiri Palestina.

Dua serangan udara Israel kemudian di Jalur Gaza menewaskan dua anggota sayap militer, Brigade Ezzedine al-Qassam.

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan angkatan udara menyerang dua kelompok Palestina yang akan menembakkan roket ke Israel utara. "Lebih dari enam roket ditembakkan dari Jalur Gaza dalam tiga jam," kata juru bicara itu.

Serangan udara itu terjadi beberapa jam setelah bom yang mencederai serdadu Israel itu.

Para pejuang juga menambakkan empat roket dari Gaza ke Israel selatan tanpa menimbolkan korban atau kerusakan properti, kata juru bicara polisi Micky Rosenfeld kepada AFP.

"Seorang serdadu cedera dalam satu patroli rutin di pagar perbatasan di daerah Kissufim," kata juru bicara militer mengenai ledakan bom yang terjadi segera sebelum pukul 07.00 waktu setempat atau pukul 12.00 WIB.

Front Rakyat bagi Pembebasan Palestina mengaku bertanggungjawab menanam satu bom yang mencederai seorang "tentara anggota Brigade Givati," katanya dalam satu pernyataan.

Para pejabat militer sebelumnya tidak yakin apa penyebab ledakan itu, tetapi akhirnya mengakui itu adakah "satu bom."

Insiden terbaru itu terjadi Selasa saat emir Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani melakukan kunjungan ke Gaza di mana ia meresmikan satu proyek multi dolar untuk membangun kembali wilayah Palestina itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement