REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Menteri Luar Negeri Suriah, Walid al-Moallem, mengumumkan adanya gencatan senjata selama libur memperingati Idul Adha. Pengumuman tersebut disampaikannya pada Kamis (25/10) malam waktu setempat.
Seperti dikutip dari Press TV pada Jumat (26/10), gencatan senjata ini disambut positif oleh Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi. Dalam percakapan Menlu Iran dengan Menlu Suriah, Iran menyatakan harapannya agar anjuran gecatan senjata ini juga diikuti oleh kaum gerilayawan Suriah.
Sebelumnya di hari yang sama, pemerintah Suriah telah mengumumkan adanya gencatan senjata yang dimulai dari Jumat (26/10) hingga empat hari ke depan.
Suriah telah mengalami kerusuhan sejak Maret 2011. Pemerintah Suriah menuduh kelompok gerilyawan berada di balik aksi kekerasan tersebut.
Suriah juga menuduh kerusuhan itu melibatkan negara tetangganya seperti Mesir, Aljazair, Arab Saudi. Sementara, pihak oposisi balik menuduh bahwa kaum pemerintahlah yang berada di balik aksi kerusuhan berdarah itu.