REPUBLIKA.CO.ID, Jumlah Muslim di Brussels diperkirakan akan terus tumbuh, bahkan diprediksi akan menjadi mayoritas hanya dalam waktu 15 sampai 20 tahun ke depan.
Pada 2007, sosiolog Jan Her togen menerbitkan statistik yang menunjukkan bahwa imigran Maroko telah menggantikan imigran Italia sebagai kelompok imigran terbesar di Belgia per 1 Januari 2004.
Sementara imigran Turki berada di tempat ketiga. Secara umum, populasi Muslim di Belgia memang meningkat.
Hasil studi kependudukan yang dipublikasi media Belgia menyatakan, proporsi umat Islam di Belgia saat ini merupakan 5,8 persen dari populasi total penduduk Belgia.
Peningkatan ini bisa jadi dipengaruhi oleh gelombang imigran dari negara-negara Muslim ke Belgia yang dimulai pada awal 1960-an ketika perjanjian migrasi ditandatangani dengan Maroko dan Turki dan kemudian pada akhir 1960-an dengan Aljazair dan Tunisia.
Berbeda dengan Belanda, Belgia tidak memiliki hubungan dengan dunia Islam selama periode kolonial.
Pada 1974, Belgia menerapkan aturan ketat bagi masuknya tenaga kerja asing, tapi tetap menjadi salah satu negara yang paling liberal di Eropa untuk kebijakan reuni keluarga. Gelombang imigran ini jelas membawa perubahan pada budaya dan agama para penduduknya.