Selasa 30 Oct 2012 22:18 WIB

Dua SPBU di Tangsel Diduga Oplos dengan Minyak Tanah

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Djibril Muhammad
Salah satu SPBU Pertamina (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Salah satu SPBU Pertamina (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG—Dua dari 55 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, diduga melakukan tindak pengoplosan. Hal tersebut disampikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel Muhammad Selasa (30/10). 

Disperindag menduga dua SPBU di kawasan Pamulang dan Ciputat telah melakukan pengoplosan dengan minyak tanah terhadap dagangannya. Dirinya mengatakan, dugaan ini berdasar pada hasil laporan para pembeli bahan bakar yang pernah mengunjungi kedua SPBU tersebut.

Kecurigaan ini kemudian dilanjutkan dengan investigasi yang dilakukan tim dari Disperindag. "Benar saja, di kedua SPBU ini sepertinya bahan bakar yang mereka jual di campur dengan minyak tanah," ucap Muhammad.

Muhammad menduga, praktik curang dari kedua SPBU ini telah terjadi sejak dua bulan lalu. Selain itu ia juga menambahkan tampaknya warga sekitar sudah mengetahui bahwa kedua SPBU tersebut melakukan pengoplosan. "Di dua lokasi ini, SPBU-nya terlihat amat sepi dari pelanggan," ucapnya.

Sayang, dirinya enggan merinci di mana lokasi pasti kedua SPBU nakal tersebut. "Kami tidak bisa sebut lokasi pastinya di mana. Karena sementara kami masih melakukan proses investigasi," kata dia.

Ia menambahkan, sejauh ini jajarannya belum dapat mengambil tindakan tegas terkait aksi kedua SPBU tersebut. Menurutnya Disperindag perlu bekerja sama dengan kepolisian dan Pertamina untuk dapat memberikan tindakan pada SPBU-SPBU ini.

"Nanti setelah penyelidikan intern dari tim Disperindag selesai, baru kami akan libatkan polisi dan Pertamina. Untuk sementara, demi lebih memastikan, kami akan segera rampungkan investigasi ini," jelasnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement