REPUBLIKA.CO.ID, Satu yang tak boleh terjadi jika Obama masih ingin berkantor di Gedung Putih kedua kali. Jika ia tampil lemah seperti pendahulunya, George W. Bush, selama Badai Katrina, maka Obama harus berkemas.
Saat Katrina lalu, sempat bocor percakapan dari Gedung Putih yang menyatakan tak perlu ada upaya evakuasi besar-besaran di New Orleans--daerah paling terdampak--karena populasi Afrika Amerika alias kulit hitam terbanyak di sana, yang langsung memicu kemarahan hebat.
Bush menghancurkan reputasinya pada 2005, ketika butuh waktu empat hari untuk muncul di New Orleans setelah bencana berlalu. Otoritas Federal, FEMA, yang perannya oleh Bush sempat didegradasi, gagal mengantisipasi bencana dengan tepat. Lebih dari 1.800 orang tewas, sebagian besar dari mereka adalah warga miskin dan kulit hitam.
Obama yang dulu menyalahkan Bush atas kegagalan tersebut, jelas harus menghindari peristiwa ala Katrina yang sedang menimpa pemerintahannya. Bila berhasil, sangat mungkin, peristiwa Sandy akan mengantarkan dirinya menuju kemenangan pemilu. Lagi pula krisis adalah jam-jam sibuk yang harus ditangani kantor pemerintahan.
Krisis baru dimulai. Korban jiwa sudah jatuh dan sekitar 5 juta orang kini terpotong dari listrik. Manhattan banjir dan sebuah pembangkit nuklir di pantai New Jersey dalam status waspada dan dimatikan demi pencegahan. Obama dan timnya harus beraksi cepat. Bagaimana korban akan ditangani? Apakah ada cukup makanan? Secepat apa tenaga listrik akan dipulihkan?
Pada Senin lalu, Gedung Putih mengirim satu surat elektronik panjang berisi detil program pencegahan bencana pemerintah. Berikut rinciannya pokoknya.
1. Lebih dari 1.500 pekerja bencana dikerahkan di sepanjang Pantai Timur untuk mendukung negara-negara bagian dalam operasi penyelamatan dan pencarian, begitu pula tim komunikasi dan logistik
2. Tim lain dari FEMA sejumlah 28 dengan total 294 anggota akan bersiaga
3. Tiga satuan tugas penyelamatan telah dbentuk di wilayah Atlantik-Tengah, sementara empat tim lagi bersiaga bila situasi lebih buruk dari perkiraan.
4. Lima juta liter air, 3 juta makanan, 900 ribu selimut dan 100 tempat tidur lipat telah dikirim. Pusat-pusat distribusi untuk barang-barang tadi pun telah didirikan di New Jersey dan Massachusets.
5. National Guard juga telah mengerahkan 1.900 tentara ke negara-negara bagian yang terdampak bencana.
Di pusat semua itu, berdiri Craig Fugate, kepala FEMA yang ditunjuk langsung oleh Obama, memulihkan kembali kekuatan FEMA. Fugate sebagai mantan kepala Manajemen Darurat Divisi Florida sejauh ini dinilai mampu membuktikan dirinya layak memikul tugas tersebut.
Ketika Sandy mulai menghantam Pantai Timur, Fugate langsung mengirim pesan penting dan berguna via Twitter. "Begitu listrik mati, anda yang sudah mempersiapkan diri, nyalakan radio berbaterai untuk mendengarkan kabar terkini dari siaran radio lokal," tulisnya.