Kamis 01 Nov 2012 15:37 WIB

Keutamaan Memelihara Syariat Allah (3-habis)

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: wordpress.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Wahai kaum Muslimin, sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan alam semesta dalam tatanan yang indah sekali.

Kemudian, menjadikan segala sesuatu memiliki fungsi dan kegunaan. Jika seorang makhluk sudah melewati batas fungsinya, maka ia akan ditimpa kerusakan dan penyakit dari berbagai penjuru.

Wahai hamba Allah hisablah diri kalian, dan bersungguh-sungguhlah dalam mendidik anak dan istrimu dengan pendidikan yang benar dan bersih dari segala unsur Barat yang dewasa ini melanda akhlak anak-anak kita.

Unsur-unsur Barat menyusup ke dalam peradaban Arab dan pendidikan Islam, sehingga mampu menghancurkan apa yang di hadapannya berupa akhlak mulia, adat-istiadat utama dan norma-norma luhur.

Semuanya ambruk di hadapan peradaban Barat. Jauhilah hal-hal yang membahayakan agama dan masyarakat, peliharalah perintah-perintah Allah.

Kepada kaum Muslimat, hendaknya mempertebal rasa malu, memegang teguh batasan syariat Islam, dan berakhlaklah dengan akhlak yang telah diajarkan Allah kepada istri-istri Nabi SAW.

Allah SWT berfirman, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang Mukmin,hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” (QS. Al-Ahzab: 59).

Peliharalah keislamanmu wahai kaum Muslimat, semoga Allah memeliharamu. Berakhlaklah dengan akhlak Islam, semoga. Allah mempercantik dirimu, dan semoga Allah menjadikanmu sebagai panutan yang baik.

Peganglah akhlak yang sempurna, kebajikan, dan berjalanlah pada jalan keutamaan yang dianjurkan syariat. Jangan keluar dari adat istiadat Islam yang luhur, kemudian taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya.

Allah SWT berfirman, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang Mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Mahapengampun’.”

* Khutbah Masjidil Haram oleh Syekh Abdullah Ibnu Muhammad Al-Khulaifi, Khatib dan Imam Masjidil Haram

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement