REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Bahasa Melayu akan tetap dipertahankan di tingkat pendidikan di Malaysia mulai dari taman kanak-kanak hingga pendidikan menengah. Keputusan ini diambil untuk mendorong peningkatan keaksaraan berdasarkan bahasa ibu, kata utusan Kementerian Pembelajaran Pendidikan Malaysia Chin Fong Phin.
"Di sekolah kebangsaan, bahasa Melayu diamalkan di sekolah. Banyak bahasa yang ada di Malaysia, tapi bahasa Melayu yang paling dominan," kata Chin Fong Phin dalam Seminar Internasional Keaksaraan Berbasis Bahasa Ibu dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Jakarta, Jumat (2/11).
Menurut dia, penggunaan bahasa Melayu akan terus dilestarikan. "Kami akan terus mengajarkan bahasa Melayu. Sebagian besar, bahasa Melayu menjadi bahasa pengantar studi," katanya.
Senada dengan Chin, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI) Lydia Freyani Hawadi mengatakan pentingnya pengembangan keaksaraan berbasis bahasa ibu.
Alasan dia, masyarakat yang masih tuna aksara itu memiliki bahasa ibu sangat kuat, sehingga diharapkan keaksaraan berbasis bahasa ibu dapat mempercepat seseorang untuk beraksara.