REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Barack Obama dan penantangnya dari kubu Republik Mitt Romney bersaing ketat pada sehari menjelang pemungutan suara 6 November waktu AS (Rabu WIB esok pagi).
Namun Obama yang berasal dari kubu Demokrat unggul tipis di sejumlah negara bagian kunci di mana pemenang pemilu akan ditentukan, demikian jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dirilis Selasa WIB seperti dikutip Reuters.
Secara nasional, 48 persen pemilih yang disurvey menyatakan dukungannya kepada Presiden Obama, sedangkan 46 persen lainnya memilih Romney yang mantan Gubernur Massachusetts itu.
Di sejumlah negara bagian bermassa mengambang (swing state), Obama memimpin 4 persen di Ohio, demikian pula di Virginia dan Colorado, sedangkan Romney unggul 1 persen poin di Florida.
Sistem electoral college dan cara poling tingkat negara bagian menunjukkan bahwa Obama kemungkinan akan dipilih kembali sebagian berkat keunggulannya di Ohio, kata penjajak pendapat Ipsos, Julia Clark.
Kedua calon presiden menyampaikan imbauan terakhirnya kepada para pemilih dalam menit-menit terakhir pacuan politik di sejumlah negara bagian kunci. Mereka berharap mendapatkan dukungan kuat dari pendukung-pendukungnya di negara-negara bagian itu, sekaligus menarik para pemilih yang belum menentukan pilihannya.
Di Ohio yang adalah negara bagian bermassa mengambang paling penting, Obama didukung 50 persen, sedamgkan Romney meraup duungan 46 persen.
Di Virginia, Obama unggul tipis 48 persen dari Romney yang mendapatkan 46 persen, sedangkan di Colorado, keunggulan Obama maikin tipis dengan perbandingan 48 persen melawan 47 persen dukungan yang dinikmati Romney.
Sebaliknya Romney dominan di negara bagian bermassa mengambang paling besar penduduknya, yaitu Florida, di mana meraih 48 persen, sedangkan Obama mendapat 47 persen dukungan suara.
Pemenang Pemilihan Presiden AS tidak ditentukan oleh suara terbanyak (popular vote) namun ditentukan oleh siapa yang mendapat 270 electoral college di mana setiap negara bagian memiliki bobot electoral college berbeda-beda, disesuaikan dengan jumlah penduduk setiap negara bagian.
"Obama hanya memerlukan beberapa saja dari negara-negara bagian bermassa mengambang ini (swing states)," kata Clark, "dan data menunjukkan bahwa dia akan memenangi satu atau dua dari itu."