Kamis 08 Nov 2012 15:23 WIB

Fokus Membina Mualaf (3-habis)

Rep: Susie Evidia/ Red: Chairul Akhmad
Pembacaan syahadat oleh calon mualaf (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pembacaan syahadat oleh calon mualaf (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Mualaf yang boleh mondok di Pondok Pesantren An-Naba’ khusus laki-laki.

Pembinaan yang dilakukan di Pondok Pesantren An-Naba’ bagi mualaf perempuan dan laki-laki. Namun, yang boleh mondok hanya mualaf lelaki.

Awalnya ada sekitar 50 mualaf, kini jumlahnya tinggal 20 orang. Mereka mayoritas berusia muda, para mahasiswa yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.

Ada yang berasal dari Timor Leste, Sumatra Utara, Pulau Nias, keturunan Cina, Bangka, dan Manado.

Pembinaannya berupa akidah, membaca Alquran, fikih, tafsir Alquran, dan bahasa Arab. Seperti pesantren umumnya, selama tiga tahun mereka digembleng belajar tentang Islam.

Pendiri An-Naba’ Center, Syamsul Arifin Nababan, menyatakan pembinaan di pesantrennya gratis, tanpa pungutan biaya dari mualaf.

Hasilnya sudah terlihat, kata pria asal Sumatera Utara ini, iman Islam mereka yang tadinya hanya 60 persen, 70 persen, sekarang 100 persen. “Selama berada di pondok, kini mereka sudah ‘militan’. Mereka mantap dengan pilihannya memeluk Islam,” tegas Syamsul.

Dalam menjalankan dakwah kepada mualaf, Syamsul mengaku hampir tidak ada kendala, kecuali masalah dana. Bila ada sokongan dana, ia yakin mobilitas pembinaan mualaf akan semakin tinggi.

Masalah finasial pula yang menjadi alasan An-Naba’ Center sementara ini hanya fokus untuk urusan pembinaan. Sedangkan pemberdayaan mualaf hingga kini belum ada.

“Kita belum ada dana, sehingga pemberdayaan ekonomi dan sumber daya untuk mualaf belum dilakukan di sini. Tapi, ke depan saya berharap ada pemodal atau lembaga zakat yang konsen sehingga pemberdayaan mualaf bisa dilakukan di An-Naba’ Center,” tambah pria yang menjadi mualaf sejak 1991 itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement