REPUBLIKA.CO.ID, Untuk mempererat hubungan sesama mualaf, Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) mewadahi mereka dalam Paguyuban MASK.
Pengurus Paguyuban MASK sekitar 20 orang, sedangkan anggotanya ribuan, karena otomatis yang mengikrarkan syahadat di MASK menjadi anggota paguyuban mualaf.
Kegiatan paguyuban ini beragam, selain pertemuan bulanan, mereka mengadakan iktikaf bersama di masjid. Ada juga tadabur alam dan halal bihalal setelah Ramadhan. Hasilnya, cukup memuaskan. Tak sedikit yang telah menjadi dai.
Kepala Bagian Pembinaan Mualaf dan Layanan Konsultasi MASK, Anwar Sujana, berharap ke depan ada kepedulian dari umat Islam untuk membangun rumah singgah di dalam kota.
Karena, tidak sedikit nasib mualaf ini telantar. Mereka diusir dari keluarganya, terzalimi secara sosial dan ekonomi. Kalau ada rumah singgah, para mualaf ini bisa ditampung dan digembleng menimba ilmu Islam dengan serius.
Ia mengharapkan pula kepedulian lembaga zakat untuk mengalokasikan bagian zakat yang telah termaktub Alquran, bagi pemberdayaan mereka. “Kalau ada yang berniat membantu, Masjid Sunda Kelapa siap bekerjasama,” kata Anwar.
Sementara itu, Ketua Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran Baru Jakarta, Dr Shobahussurur Syamsi, mengatakan sejak dibangun 1958, Masjid Agung Al-Azhar di Kebayoran Baru telah menjadi tempat pengucapan ikrar syahadat.
Jika dihitung angkanya bisa ribuan. Ini dibuktikan dengan tumpukan sertifikat mualaf yang disimpan rapi di kantor Masjid Al-Azhar.
Jika dihitung, tiap minggu ada tiga atau empat mualaf yang mengucapkan syahadat. Berarti per bulan minimal 12 orang mualaf, tinggal dikali sekian tahun sejak Buya Hamka menjadi Imam Besar yang pertama.
Sekian lama andil mengislamkan para mualaf, namun wadah mereka baru terbentuk dua tahun terakhir ini. Para mualaf kini berada di bawah Lembaga Muhtadin Al-Azhar. Sebelumnya, setelah ikrar syahadat para mualaf dibina dari majelis taklim ke majelis taklim, atau mengikuti kegiatan yang diselenggarakan di Masjid Al-Azhar.
Tapi, dengan adanya lembaga ini sekarang lebih fokus melakukan pembinaan yang meliputi mengaji Alquran, tausiyah, dan menghadirkan tokoh-tokoh nasional maupun internasional.