Jumat 09 Nov 2012 16:53 WIB

Pemberontak Suriah Kuasai Kota Perbatasan Turki

Perbatasan Suriah-Turki
Perbatasan Suriah-Turki

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Pemberontak Tentara Pembebasan Suriah merebut satu kota di perbatasan Turki pada Kamis dalam tekanan untuk menguasai daerah perbatasan dari pasukan Presiden Bashar al-Assad, kata komandan pemberontak.

Sepuluh orang tewas dalam bentrokan senjata ketika pemberontak merebut Ras al-Ain, kota dihuni warga Arab dan Kurdi di provinsi Hasaka, yang menghasilkan minyak, 600 kilometer dari Damaskus, kata sumber itu.

"Kota perbatasan itu penting karena merupakan tempat terbuka bagi jalan lain ke Turki, di mana kami dapat mengirim para petempur yang cedera dan memperoleh pasokan," kata Khaled al-Walid, sorang komandan di Divisi Pemberontak Raqqa, yang berpangkalan di satu provinsi tetangga.

Berita itu tidak dapat dikonfirmasikan secara independen. Berbicara melalui telepon dari Ras al-Ain. Walid mengatakan pemberontak menguasai satu daerah luas di perbatasan Turki, sejauh 80 km, termasuk satu jalan dari kota Aleppo ke Hasaka.

Dalam tiga bulan belakangan ini, pemberontak yang terutama berasal dari kelompok Sunni Arab telah merebut beberapa pos depan di perbataan 800km, dan terus bergerak ke timur laut, satu daerah yang banyak dihuni warga minoritas Kurdi.

Dewan Kurdi, satu koalisi dari partai-partai Kurdi menentang Bashar, menyerukan Tentara Pembebasan Suriah meninggalkan Ain al-Arab, dan mengatakan bentrokan senjata itu serta kekhawatiran akan gempuran tentara Suriah, menyebabkan sebagian besar dari 50 ribu penduduk kota itu melarikan diri.

"Kendatipun Dewan Kurdi mengaku adalah bagian dari pemberontakan untuk menjatuhkan pemerintah itu, provinsi Hasaka harus tetap satu daerah yang aman bagi ribuan pengungsi yang datang dari daerah-daerah lainnya," kata pernyataan itu.

"Unsur-unsur militer harus mundur sehingga kehadiran mereka tidak akan dijadikan alasan untuk menembaki dan menghancurkan kota itu. Kami menegaskan perlunya koordinasi antara kelompok-kelompok oposisi tentang daerah-daerah aman dan perlunya mempertahankan ketenangan sipil di daerah itu."

Mohammad Ismail, seorang anggota senior Partai Demokratik Kurdi, mengatakan sebagian besar pemberontak yang memasuki Ras al-Ain adalah gerilyawan,menambah ketegangan di daerah multi etnik, yang dihuni sebagian besar warga Muslim dan Kristen.

"Tujuan pemberontak itu tampaknya untuk merebut pos-pos depan yang dapat membantu logistik mereka dan operasi dari wilayah Suriah," kata Ismail.

"Mereka ini tiba di satu daerah yang dihuni berbagai kelompok agama dan etnik dan kaya minya. Tidak ada seorangpun ingin menciptakan ketidakstabilan di daerah itu," tambahnya.

Hasaka dilanda aksi protes-protes damai terhadap Bashar, tetapi masyarakat Kurdi sebagian besar menghidari keterlibatan mereka dari pemberontakan bersenjata yang telah menewaskan puluhan ribu orang itu.

sumber : Antara/ Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement