REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendapat kecaman dari pejabat Istana Negara tidak membuat Mahfud MD patah arang. Justru ketua Mahkamah Konstitusi itu menilai apa yang disuarakannya terkait kejanggalan pemberian grasi tepat.
Ia mengaku tidak akan mundur untuk berjuang demi keadilan. Hal itu disuarakannya dalam akun twitter-nya, @mohmahfudmd.
''Kalau ingin nyaman dan tegar dalam berjuang, jangan ingin mendapat apa-apa dan jangan takut kehilangan apa-apa yang duniawi. Lurus saja, Anda akan tegar," kicau Mahfud.
Sebelumnya, Mahfud menyebut proses pemberian grasi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada bandar narkoba Meirika Franola alias Ola tidak tepat dan harus dipertanyakan. Itu karena SBY mendapat masukan yang salah sebagai pertimbangan mengeluarkan grasi dengan menyebut Ola sebagai kurir.
Alhasil, lingkaran mafia narkoba diduga sudah masuk ke lingkaran Istana.