REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sudah dua tahun berlalu, rencana pembangunan Trans Studio di Kota Solo kian tidak jelas jluntrungnya. Taman rekreasi berkelas yang dulu sempat akan dibangun didaerah kawasan Solo Utara tersebut, kini tak ada kabar tindak- lanjutnya sama sekali.
Masih dalam ingatan segar, tatkala Wali Kota Solo dijabat Joko Widodo alias Jokowi,begitu antusias menggaet investor dibidang fasilitas dunia hiburan, Trans Studio, menanam investasi di Kota Bengawan. Tatkala itu, khalayak sudah mendengar kabar tersebut. Namun, hingga kini kabar tersebut semakin kabur.
Sepeninggal Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta, rencana membangun Trans Studio semakin lamat-lamat dari ingatan publik. Walikota Solo yang baru, FX Hadi Rudyatmo, ketika dikonformasi ihwal hal ini, juga mengaku tidak tahu menahu. ''Wah, saya sendiri juga tidak tahu kabar kelanjutannya,'' tutur dia di Balaikota, Senin (12/11).
Dugaan Rudy, sapaan Walikota FX Hadi Rudyatmo, berpendapat batalnya Trans Studio berdiri di Kota Solo lebih dikarenakan tidak tersedianya lahan yang mencukupi. ”Lha, pihak investor minta lahan seluas 80 hektar. Lahan seluas itu mana mungkin tersedia di Solo. Tidak mungkin mencukupi untuk itu,” katanya.
Rudy berdalih, 'bahwa rencana pendirian Trans Studio tidak termasuk dalam 'PR' atau Pekerjaan Rumah untuknya pasca kepemimpinan Jokowi. Pada sisa masa jabatannya yang hanya sampai tahun 2015 itu, Rudy hanya diberi limpahan wewenang beberapa hal yang harus diselesaikan.
Jadi, rencana pembangunan Trans Studio bukan menjadi prioritas utama. 'PR' sebanyak tersebut diatas saja berhasil tuntas sudah bersyukur. Sekali lagi, tidak terwujudnya pembangunan taman rekreasi keluarga berkelas tak menjadi beban baginya