Senin 12 Nov 2012 22:50 WIB

Zulkarnain, Penguasa Timur dan Barat (3-habis)

Rep: Fitria Andayani/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: allposter.co.uk
Ilustrasi

Antara Zulkarnain dan Aleksander Agung

Banyak orang yang mengira bahwa Zulkarnain dan Aleksander Agung adalah sosok yang sama. Karena itulah bisa muncul nama Iskandar di depan nama Zulkarnain.

Mereka berdua sama-sama dikisahkan memiliki kekuasaan yang membentang dari barat ke timur. Aleksander dari Makedonia berhasil menguasai wilayah Mesir, Persia, sampai India.

Namun, sejumlah sejarawan menolak pendapat tersebut. Para ahli tafsir Alquran menyatakan, Aleksander yang hidup pada abad ketiga SM itu tidak diberitakan pernah membangun dinding besar.

Sejarawan Muslim yang juga ahli tafsir Alquran, Ibnu Katsir, dalam kitabnya “Al-Bidayah wan Nihayah”, juga menjelaskan, kedua orang itu adalah sosok yang berbeda. Antara mereka terbentang jarak dan waktu sampai 2.000 tahun.

Ibnu Katsir lebih jauh menjelaskan bahwa nama Zulkarnain dalam Alquran merupakan sebuah gelar, bukan nama orang yang artinya ‘yang mempunyai dua tanduk’. Tanduk dalam hal ini adalah kekuasaan, bukan tanduk dalam arti fisik.

Sementara, nama Aleksander adalah nama yang disandang sejak lahir oleh raja Makedonia itu. Sifat mereka pun berbeda.

Zulkarnain dikenal sebagai raja saleh yang selalu mengajak manusia untuk menyembah Allah. Ia diberi kewenangan oleh Tuhan untuk menghukum raja dari negeri yang dikunjunginya atau malah memberikan jabatan tertentu kepadanya. Sedangkan, Aleksander Agung adalah seorang politeis, penyembah dewa-dewi.

Bila Zulkarnain dikenal sebagai tokoh berwatak tegas, Aleksander dikisahkan sebagai pribadi yang lebih banyak dipengaruhi oleh ibunya. Sosok Aleksander juga digambarkan sebagai biseksual.

Aleksander diisukan menyukai teman laki-lakinya yang bernama Hepasthion. Ia wafat tak lama sesudah teman tercintanya itu meninggal karena sakit sepulang dari India.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement