REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) memprediksi pada 2013 akan ada empat perusahaan sektor batubara yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Tahun depan akan ada pertumbuhan industri batubara karena faktor lokal dan internasional yang dapat menyerap produksi batu bara," kata Ketua APBI Bob Kamandanu di sela pelantikan pengurus dan penasihat APBI periode 2012-2015 di Jakarta, Senin (12/11).
Menurut dia, perkiraan itu ditopang optimisme penggunaan batubara masih akan berlanjut terutama di kawasan Asia yang masih menunjukkan pertumbuhan ekonomi pesat.
Meski demikian, APBI tetap waspada karena banyaknya produsen batu bara global lainnya yang masuk ke pasar ekspor seperti dari Amerika Serikat, Mozambiq, Kolombia dan Rusia.
"Karena itu Indonesia harus siap menempatkan dirinya sebagai negara produsen yang mengedepankan prinsip dasar seperti praktik pertambangan yang baik, praktik tanggung jawabn sosial perusahaan (CSR) yang baik dan tata kelola perseroan yang bagus sehingga pembeli tidak ragu untuk memilihnya," katanya.
Bob juga menambahkan pada masa jabatannya yang kedua ini, ia akan mempromosikan hal-hal tersebut karena tanpa pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip dasarnya, industri pertambangan batu bara Indonesia tidak akan tetap bertahan.
"Hasilnya sudah dapat dirasakan pada kejadian belakangan ini, yaitu ekspoitasi besar-besaran yang tidak mengindahkan prisip-prinsip dasar," tegasnya.
Ke depan, tambah Bob, pihaknya bersama pemerintah akan mempercepat utilisasi batu bara Indonesia yang sejalan dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Pada kesempatan yang sama, Bob juga berharap jumlah anggota APBI pada 2015 mendatang akan mencapai 150 perusahaan dibanding saat ini sekitar 120 perusahaan. "Anggota APBI telah berkontribusi sebesar 85 persen dari total produksi nasional," paparnya.
Penambahan anggota, katanya, dilakukan dengan strategi membuka perwakilan di provinsi lain seperti Sumatera Selatan, Riau, dan Kalimantan Selatan. "Saat ini perwakilan APBI sudah ada di Kalimantan Timur dan Jambi," tuturnya.