REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meluapnya sungai Ciliwung dan Sungai Pesanggrahan telah menyebabkan 15 kelurahan di wilayah Jakarta hingga malam ini, Kamis (22/11) terendam banjir . Sebanyak 139 jiwa telah mengungsi.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan 15 kelurahan tersebut meliputi empat kelurahan di Jakarta Timur (Kampung Melayu, Bidara Cina, Cililitan, dan Cawang), sembilan kelurahan di Jakarta Selatan (Bukit Duri, Kebon Baru, Pejaten Timur, Ulu Jami, Bintaro, Pondok Pinang, Cipulir, Grogol Selatan, dan Pondok Labu), dan dua kelurahan di Jakarta Barat (Kedoya Selatan dan Sukabumi Selatan).
BPBD DKI Jakarta telah menyiapkan posko darurat di tiap keluruhan dan memberikan bantuan darurat kepada masyarakat. Meluapnya banjir di Sungai Ciliwung dan Pesanggrahan disebabkan besarnya aliran permukaan yang masuk ke kedua sungai tersebut. Kapasitas sungai tidak mampu mengatuskan debit sungai yang ada karena adanya sedimentasi dan penyempitan alur sungai.
Luas DAS Pesanggrahan 177 km2. Hampir 70% kawasan terbangun dari luas DASnya. Permukiman padat sekitar 45% dari luas DAS tersebar di bagian hilir, mulai dari Kebayoran Lama, Kedoya dan Kebon Jeruk Jakarta Barat.
Kawasan hijau hanya 7% dan tidak merata. Minimnya kawasan resapan maka hujan yang turun hampir 70% menjadi limpasan permukaan. Kapasitas debit sungai saat ini hanya mampu menampung 40% dari debit banjir yang ada. Adanya penyempitan dan pendangkalan sungai menyebabkan sekitar 60% debit sungai menjadi banjir yang menggenangi permukiman.