Jumat 23 Nov 2012 20:29 WIB

Jokowi: Normalisasi Ciliwung Selesai Akhir 2013

Rep: Alicia Saqina/ Red: Djibril Muhammad
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Antara
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo berharap agar pembangunan rumah susun (rusun) dan perumahan rakyat di atas dua lahan milik pemerintah terkait normalisasi Kali Ciliwung, selesai di akhir tahun depan. Mantan wali kota Solo itu juga berharap, langkah penataan pemukiman kumuh dalam rangka mengatasi banjir Ibu Kota dapat segera teralisasi.

Ia mengatakan, proyek normalisasi kali sepanjang 34 kilometer dari Kampung Melayu hingga Srengseng tersebut, dilakukan mulai dari Manggarai sampai bawah dengan pembangunan rusun. Jokowi menjelaskan, sistem administrasi penempatannya bagi ribuan kepala keluarga itu ialah dengan menyewa. 

"Kalau menyewa di rusun itu, mereka kita subsidi," tuturnya kepada wartawan di Kantor Kementerian Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra), Jakarta, Jumat (23/11).

Jokowi mengatakan, perencanaan penataan Kali Ciliwung ini pun telah melalui proses beberapa kali pertemuan, bersama Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) dan Kemenko Kesra. Untuk keberlanjutannya saat ini pun, tidak ada masalah. 

"Tower di Pasar Rumput sudah tidak ada masalah. Lahan di Dinas Teknis (dintek), Jakarta Timur, pun begitu," ucapnya.

Ia menjelaskan, penataan pemukiman di bantaran Ciliwung ini ridak seperti penataan kampung. Anggaran untuk pelaksanaannya pun, berasal dari APBN.

Menurutnya, yang terpenting dari langkah penataan ini ialah pendekatan terhadap warga. "Kita sekali lagi harus ngomong ke masyarakat, agar mereka mau ditata," ucapnya. 

Untuk hal ini, bila warga menolak pindah dan merasa keberatan dengan biaya sewa rusun, Jokowi akan langsung menanganinya. "Untuk non-teknis saya yang akan turun," ujarnya. Ia juga mengatakan, sebisa mungkin biaya sewa rusun sangat menjangkau masyarakat.

Adapun banyak unit atau daya tampung di dua lokasi pembangunan rusun dan perumahan rakyat itu ialah sebanyak 5 ribu unit untuk di Pasar Rumput dan untuk sebanyak 6 ribuan KK di atas lahan dintek. 

Di Pasar Rumput, rencana, pembangunan rusun yaitu setinggi 24 lantai. Rusun di Pasar Rumput ini tetap memiliki pasar seperti Pasar Rumput dulu. Hanya saja lebih modern dan bersih. Bangunanya terdiri dari dua lantai. Lantai dua merupakan tempat untuk toko-toko penjual barang-barang antik dan kerajinan tangan, pindahan dari Pasar Toko Antik Surabaya.

Adapun pembangunan perumahan rakyat di dintek, skalanya lebih kecil dibanding di Pasar Rumput. "Ya, enam ribuan KK bisa masuk," harapnya. Jokowi berharap, pembangunan dapat selesai dan bisa segera ditempati warga.

Sementara mengenai normalisasi Kali Pesanggrahan, kata Jokowi, sudah dimulai pula pelaksanaannya. "Hanya saja baru mulai, sudah keduluan sama banjir," tutur dia. Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, saat musim kering nanti, pengerjaannya pasti akan dikebut.

Sama seperti penataan normalisasi Ciliwung, Kali Pesanggrahan ini pun, kewenangan teknisnya berada di tangan Kementerian Pekerjaan Umum. Ungkap Jokowi, untuk pembangunan rusun seluas tujuh hingga delapan hektare, (seperti normalisasi Kali Ciliwung) yang dilakukan warga di sekitar Kali yang melintang di Jakarta Barat itu, masih dalam proses pengkajian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement