Sabtu 24 Nov 2012 22:28 WIB

Akbar Faisal Minta Pejabat BI Diaudit

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Hafidz Muftisany
Anggota DPR-RI Fraksi Hanura, Akbar Faisal.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Anggota DPR-RI Fraksi Hanura, Akbar Faisal.

REPUBLIKA.CO.ID, CIKINI—Anggota Komisi II DPR RI dari fraksi Hanura, Akbar Faisal mengaku tidak terlalu senang dengan gaya segelintir pejabat Bank Indonesia (BI) yang dianggapnya berlebihan.

 

Dirinya menyatakan, sikap arogan dari para pejabat BI ini akan semakin menjadi saat mereka melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke sejumlah bank

 

 “Coba lah lihat gaya mereka. Perlente, seperti seseorang yang punya wewenang tinggi sekali. Banyak kawan-kawan saya di bank yang mengeluhkan sikap mereka ini,” kata dia dalam sebuah diksusi politik di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat (24/11).

 

Bahkan dirinya berkata, dari cerita teman-temannya yang bekerja di bank, permintaan para pejabat BI ini terkadang selalu aneh-aneh saat melakukan Kunker. Ia pun sempat berseloroh agar para pejabat BI ini diaudit.

 

“Masa sampai minta disediakan helikopter agar dijemput untuk kemudian main golf di pulau Bintan. Ada-ada saja tingkah lakunya. Kayanya perlu diaudit ya mereka” kata dia.

 

Entah karena sedang kesal atau memang murni datang dari hasil pengamatannya Akbar menyampaikan hal tersebut. Pasalnya, dirinya kini sedang dibuat sibuk -atau mungkin juga pusing- dengan kegiatannya di Tim Pengawas (Timwas) Century.

 

Seperti diketahui, tim  yang dibentuk khusus untuk menguak kasus Bailout BI kepada Bank Century ini masih belum dapat mengungkap dalang dibalik aliran tak wajar dari kebijakan BI tersebut. Sehingga indikasi objektifitas penilaiannya pada para pejabat BI ini bisa saja ikut terpengaruhi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement