Senin 26 Nov 2012 22:17 WIB

Jatah BBM Jatim Habis Per 18 Desember

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Stok BBM habis (ilustrasi)
Foto: Corbis RF
Stok BBM habis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, menjadi kekhawatiran di Jawa Timur (Jatim). Pertamina Regional V mengonfirmasi gambaran hingga per 18 Desember jatah BBM Bersubsidi di Jawa Timur akan habis atau over kuota.

Asisten Manager External Relation Unit Pemasaran (UPms) wilayah V, Eviyanti Rofaidah mengatakan, stok BBM bersubsidi untuk wilayah Jatim sudah sangat sedikit.

Diperkirakan Evi, stok BBM subsidi di Jatim hanya bertahan hingga 18 Desember mendatang. "Setelah itu akan terjadi over kuota, hingga ada keputusan lagi dari pemerintah pusat," ungkapnya kepada Republika, Senin (26/11).

Perhitungan kuota BBM bersubsidi untuk wilayah Jatim ini, jelas dia, berdasarkan jumlah jatah BBM bersubsidi Jatim yang berjumlah 3,79 juta kilo liter. Sedangkan gambaran penggunaan BBM bersusidi hingga Oktober 2012 sudah mencapai 3,2 juta kilo liter.

Dengan estimasi rata-rata distribusi BBM subsidi perhari 10 ribu kilo liter, dikali dua bulan hingga akhir tahun, maka mencapai 600 ribu kilo liter. Ketika dijumlah dengan penggunaan BBM bersubsidi hingga Oktober, maka akan mencapai 3,8 juta kilo liter atau over kuota dari yang ditetapkan 3,79 juta kilo liter.

"Dari perhitungan itu, maka gambarannya tidak sampai akhir tahun BBM bersubsidi di Jatim telah habis per 18 Desember," terangnya. Ini juga terjadi di wilayah lain yang masuk operasional Pertamina wilayah V, seperti Bali dan Nusa Tenggara.

Sedangkan, menurut Evi, kadang kala kebutuhan perhari di beberapa daerah Jatim melebihi 10 ribu liter. Seperti di beberapa wilayah kota yang kebutuhan BBM subsidinya lebih besar.

Karena itu, jelas dia, Pertamina wilayah Jatim berusaha mencukup-cukupkan kuota BBM subsidi ini hingga akhir tahun. Akibatnya jatah perhari bisa jadi tidak mencukupi, dan terjadi kelangkaan seperti yang dialami di beberapa wilayah.

Seperti yang terjadi di Sumenep. Kelangkaan BBM bersubsidi telah terjadi beberapa hari di Kabupaten yang berada di Pulau Madura ini. Warga masyarakat disana harus membeli BBM subsidi di eceran dengan harga yang mencapai Rp 7.500 hingga Rp 10.000, akibat stok BBM subsidi di SPBU telah habis.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement