Selasa 27 Nov 2012 18:05 WIB

Masyarakat Bogor Serbu SPBU

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Dewi Mardiani
BBM Bersubsidi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
BBM Bersubsidi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR --  Isu kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Premium mendekati akhir tahun 2012 berimbas pada tingginya permintaan BBM di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Antrean kendaraan tampak di SPBU 34-16710 jalan Pajajaran, Bogor milit PT Virgo Perto Station yang lebih panjang dari biasanya.

Irawan, pengelola SPBU mengatakan antrian panjang seperti ini sudah terjadi sejak dua hari yang lalu. SPBU ini biasanya menjadi patokan bahwa BBM di SPBU lain sedang habis.

"Biasanya kepadatan kendaraan ini terjadi jika di SPBU lain stoknya habis," kata dia. SPBU 34-16710 ini memiliki kapasitas 80 ribu liter, yang biasanya terpakai per hari sekitar 40 ribu liter dan sisanya digunakan sebagai stok.

Ia mengatakan, sempat terjadi pembatasan premium sejak 19 November namun dibatalkan pada tanggal 24 November. SPBU ini biasa memasok 40 ribu liter dalam sehari, saat pembatasan pasokannya dikurangi 10 persen pada Premium dan Solar.

"Tapi sekarang sudah normal kembali, dan sepertinya tidak akan ada pembatasan lagi," ujarnya. Peningkatan pembelian BBM di tempatnya berkisar antara 4-6 persen sejak dua hari yang lalu.

Untuk persiapan menjelang akhir tahun, ia mengaku tidak akan ada masalah jika tidak ada lagi pembatasan dan distribusinya lancar. "Stok hingga akhir tahun masih aman," kata dia.

Untuk menghindari kecurangan seperti penimbunan, Irawan mengatakan tidak pernah melayani pembeli yang menggunakan jirigen seperti tercantum dalam Peraturan Menteri No 12 tahun 2012. Juga tidak memberikan premium pada kendaraan berplat merah dan mobil dinas. Selain itu ia bekerja sama dengan kepolisian dalam pengamanan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement