Selasa 27 Nov 2012 19:31 WIB

PTAI, Sebuah Peralihan Status (2)

Rep: Damanhuri Zuhri/Susie Evidia Y/ Red: Chairul Akhmad
Masjid Kampus IAIN Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur.
Foto: lemlit.sunan-ampel.ac.id
Masjid Kampus IAIN Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, Gagasan Munawwir Sjadzali sangat prospektif. Karena, secara riil, hasilnya bisa dirasakan.

Para alumni MAN-PK dan IAIN Surakarta periode pertama dan kedua telah banyak berperan baik di pemerintahan maupun nonpemerintahan.

“Secara kualitatif, menunjukkan prestasinya,” kata Imam. Menurutnya, IAIN Surakarta bertekad melanjutkan ide awal Munawwir tersebut. Dengan sedikit modifikasi disesuaikan dengan perkembangan zaman.

Direktur Program Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya, Prof H M Ridlwan Nasir, mengatakan di awal menjabat ia sempat heran betapa minimalisnya jumlah lulusan S-2 dan S-3 dari Program Pascasarjana IAIN Sunan Ampel.

Langkah pertama yang dilakukan Ridlwan melakukan dialog, sharing dengan para mahasiswa untuk mengetahui kendala apa yang dihadapi mereka.

Ternyata masalahnya hanya teknis, berkaitan kalender akademis yang membuat mahasiswa S-2 dan S-3 ini keteteran. Dari masukan tersebut, Ridlwan melakukan pembenahan lebih fleksibel terhadap jadwal yang tercantum di kalender akademik.

Namun, tidak mengurangi kualitas dan program yang sudah ditentukan pascasarjana. Pembenahan ini menghasilkan lompatan besar. Sebelumnya, hanya 54 mahasiswa S-3 yang lulus, hampir dua tahun ini telah menghasilkan 144 mahasiswa program doktoral.

“Lulusan S-2 dan S-3 Pascasarjana Sunan Ampel ini luar biasa. Banyak di antara mahasiswa meraih predikat cum laude,” katanya.

Sebelum menjabat sebagai Direktur Program Pascasarjana, Ridlwan dua periode menjabat Rektor IAIN Sunam Ampel Surabaya (2001-2009). Saat itu, IAIN di beberapa daerah sudah mengajukan menjadi Universitas Islam Negeri.

Di masa kepemimpinan Ridlwan, IAIN Sunan Ampel masih mempertahankan diri sebagai Institut Agama Islam. Ia khawatir, ketika IAIN menjadi universitas, prodi-prodi agama Islamnya semakin luntur, lalu menghilang. Peminat bidang agama pun semakain sedikit.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement