REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Badan PBB untuk Anak-anak (UNICEF) mengeluarkan hasil survei terkait dampak agresi militer Israel terhadap anak-anak Palestina.
Hasil survei UNICEF menyebutkan agresi Israel ke Jalur Gaza yang berlangsung selama delapan hari itu memberikan dampak buruk secara psikologi kepada anak-anak Palestina.
Studi mengisyaratkan anak-anak Palestina di Jalur Gaza mengalami gelombang kemarahan, ketakutan dan kesulitan konsentrasi. Mereka mengalami masalah kejiiwaan lain akibat agresi kekerasan militer Israel ke Gaza.
''Hasil sementara studi PBB menegaskan 90 persen anak-anak takut akan suara bising yang mirip suara ledakan roket dan pesawat tempur serta suara serangan militer lainnya yang dilakukan Israel ke wilayah-wilayah Jalur Gaza terakhir,'' sebut laporan UNICEF seperti dikutip Infopalestina.
Sekitar 60 persen dari anak-anak Palestina di bawah usia 12 tahun mengaku mengalami mimpi mengganggu saat tidur. Selain itu, sebanyak 2/3 anak-anak di kelompok usia 13-17 tahun mengalami masalah yang sama.
Jubir UNICEF, Marks Mercado, menegaskan pihaknya sudah melakukan interview selama dua hari (24-25 November). Mereka melakukan interview terhadap 545 anak Palestina di Jalur Gaza.
''Separuhnya laki-laki dan paling banyak mengalami kerugian akibat agresi Israel,'' kata Mercado.