REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA--Rezim Suriah kini menjadi satu-satunya pemerintah di dunia yang menciptakan ladang ranjau terbaru tahun ini. Fakta itu muncul dalam laporan tahunan mengenai penggunaan dan efek senjata-senjata menghancurkan yang dikeluarkan Selasa pekan lalu
Editor laporan yang dirilis oleh International Campaign to Ban Landmines (ICBL) , Mark Hiznay, menyatakan temuan itu adalah perubahan signifikan dari tahun lalu, saat masih ada empat pemerintahan memasang ranjau darat. Hasil laporan juga menyebut angka terendah sejak Perjanjian Pelarangan Ranjau Ottawa diteken pada 1997.
Temuan itu diungkapkan di Jenewa dalam Laporan Monitor Ranjau Darat 2012, seperti dilaporkan oleh Business Insider
Meski hanya satu pemerintahan yang masih melakukan aksi penanaman ranjau tahun ini, senjata itu masih mengancam dan digunakan oleh grup milisi bersenjata di enam negara yakni Afghanistan, Columbia, Myanmar, Pakistan, Thailand dan Yaman.
Suriah dulu termasuk pula dalam empat negara yang disebut dalam laporan tahun lalu ketika pemerintah Israel, Libya dan Myanmar dinyatakan menggunakan ranjau darat.
Sedikitnya 19 orang terbunuh akibat peralatan-peralatan ledakan di area perbatasan Suriah selama lima bulan pertama tahun ini. Korban termasuk seorang sumber Monitor Ranjau Darat yang meninggal ketika melintasi ladang ranjau pada Maret, menurut ICBL.