REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Anggota Dewan Legislatif Palestina, Muhammad Abu Thair, mengecam rencana Israel menggali terowongan bawah tanah di daerah Silwan, Kota Alquds, Palestina.
Abu Thair menilai rencana yang disetujui pemerintah kota Israel di Alquds itu merupakan upaya Israel meyahudikan daerah sekitar Masjid Aqsha.
''Penjajah Israel dan pemerintah kotanya di Alquds siang malam terus bekerja mengubah petunjuk-petunjuk Arab dan Islam di Alquds,'' kata Abu Tahir seperti dikutip situs Infopalestina.
''Israel sungguh-sungguh memalsukan sejarah untuk kepentingan proyek yahudisasi mereka,'' katanya. ''Ide ilusi mereka yang berusaha dibuktikan di lapangan.''
Anggot legislatif asal Alquds yang dibuang ke Ramallah ini mengatakan Alquds dengan tempat-tempat sucinya dan peninggalan-peninggalan sejarahnya bukan hanya tanggung jawab Palestina semata. Dunia Arab dan Islam juga harus ikut bertanggung jawab melawan upaya Israel menyahudisasi Masjid Aqsha.
''Tanggung jawab melindunginya adalah tanggung jawab bersama tanpa mengecualikan siapapun,'' katanya. ''Semua pihak bertanggung jawab melindunginya dari pemalsuan dan yahudisasi yang menargetkan sejarah dan keaslian Arab dan Islam.''