REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Israel tidak memiliki alasan untuk menentang keanggotaan negara Palestina sebagai negara pemantau nonanggota di PBB. Demikian kata mantan Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert, yang berencana mengumumkan akan ikut mencalonkan diri dalam pemilihan umum mendatang.
"Saya telah membuat keputusan saya dan saya akan mengumumkannya dalam dua hari ke depan," kata Olmert kepada AFP tentang masa depan politikya.
Olmert mengulangi kecaman terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam menangani kemelut Israel-Palestina.
Dia menilai keputusan Israel mengumumkan pembangunan pemukiman baru di daerah rawan itu tentunya menyakitkan hati Amerika Serikat setelah negara itu mendukung Israel dalam menentang usaha Palestina menjadi negara pemantau nonanggota PBB.
"Secara jujur saya harus mengatakan kepada anda bahwa saya yakin tidak ada alasan untuk menentang permohonan Otoritas Palestina untuk meningkatkan status mereka," kata Olmert dalam pidatonya.
Olmert, yang sedang berusaha mengatasi satu kasus korupsi yang memaksa dia mundur sebagai perdana menteri tahun 2008, mengatakan keputusan PBB pekan lalu membantu keinginan Israel. Karena, hal itu meningkatkan harapan-harapan bagi solusi dua negara dengan Palestina.