REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alex Noerdin resmi dideklarasikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) untuk melaju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Pengukuhan yang dilakukan Ketua DPD Golkar, Priya Ramadhani, di Gedung DPD, di Jakarta, Rabu (7/3) sore itu sekaligus menjawab teka-teki siapa yang akan diusung partai berlambang pohon beringin itu.
Alex Noerdin sendiri mengaku telah mengetahui hal tersebut. Menurut dia, pendaklarasian dirinya oleh DPD memang telah sesuai seperti yang direncanakan. Karena itu, kata dia, jika terpilih nantinya, dirinya akan segera meninggalkan jabatannya sebagai Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel). "Banyak pemimpin lain yang bisa menggantikan saya di Sumsel," ujarnya saat ditemui usia acara delarasi, Rabu (7/3).
Kendati demikian, Alex mengaku akan tetap bermitra dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Bahkan, ungkap dia, Golkar juga akan menggandeng Partai Damai Sejahtera (PDS) demi mendapatkan suara tambahan. "Karenanya jumlah kursi kita saat ini sudah 18, cukuplah itu sudah," ujarnya.
Mengenai nama calon yang akan menemaninya nanti, menurut Alex hal tersebut akan diserahkan kepada DPD. Sementara itu, Ketua DPD Golkar Priya Ramadhani mengatakan tidak menutup kemungkinan bahwa orang yang dapat menemani Alex dalam Pigub nanti berasal dari partai lain.
Akan tetapi, jelas dia, harus memenuhi sejumlah persyaratan. Seperti memiliki elektabilitas dan popularitas tinggi, finansial yang memadai, serta mau bekerjasama selama lima tahun ketika memimpin Jakarta nanti. "Jangan seperti yang sekarang," ujarnya