REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat sudah mengambil keputusan terkait pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Keputusan diambil dalam rapat majelis tinggi yang berakhir Jumat (17/3) malam.
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, setelah melalui berbagai pertimbangan dan musyawarah majelis tinggi, Demokrat resmi mengusung pasangan Fauzi Bowo (Foke) dan Adang Ruchiatna dalam Pemilu Kepala Daerah DKI Jakarta tahun ini.
"Sudah diputuskan kemarin malam kita ajukan Fauzi Bowo sebagai cagub dan Adang Ruchiatna sebagai cawagubnya. Nanti akan diumumkan secara resmi," ujar Anas usai melakukan panen raya padi di Desa Pancawati Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor, Sabtu (17/3).
Dengan keputusan majelis tinggi tersebut, Anas melanjutkan, maka teka-teki dan pro-kontra terkait calon pasangan kepala daerah ibukota dari Demokrat sudah selesai. Sesuai aturan dan mekanisme partai, kata Anas, majelis tinggi merupakan lembaga Demokrat yang bertugas menentukan calon kepala daerah dalam pemilukada.
Karena itu, setelah ada keputusan majelis tinggi, Anas mengaku langsung menghubungi Ketua DPD Demokrat DKI Jakarta, Nachrowi. Kepada Nachrowi, Anas meminta agar semua jajaran DPD Demokrat DKI bersatu-padu dalam komitmen memenangkan Foke-Adang.
"Alhamdulillah Pak Nachrowi mendukung keputusan majelis tinggi dan berkomitmen bekerja keras untuk kemenangan calon kita," ujarnya.
Anas melanjutkan, pertimbangan Demokrat mengusung Foke-Adang lantaran sang incumbent itu selalu menempati posisi teratas popularitas calon gubernur Jakarta dalam survei-survei yang dilakukan. Tidak hanya itu, Foke juga dinilai sudah memiliki pengalaman bekerja untuk Jakarta. "Setidaknya dalam lima tahun terakhir sebagai gubernur," tuturnya.
Ditanya tentang kans Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin yang diusung Partai Golkar, Anas justru bertanya balik apalah Alex Noerdin benar-benar sudah diusung partai pohon beringin tersebut. "Memang bener itu ya dia dicalonkan. Anda yakin? Nggak guyonan kan?! Mungkin cuma guyonan," kata Anas.
Ikuti Whatsapp Channel Republika