REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada 11 Juli 2012 adalah momentum bagi warga Ibu Kota untuk memilih pemimpin baru. Karena itu, dibutuhkan figur yang dapat membangun Jakarta secara tegas, kreatif, transparan, dan melibatkan partisipasi rakyat secara luas.
Ketua DPW Partai Bintang Reformasi (PBR) DKI Jakarta, Fathi R Sidiq, mengimbau warga Jakarta jangan lagi mengulangi 'kesalahan' pada Pilgub 2007, yang terlanjur memilih pemimpin dengan janji-janji muluk.
Menurut Fathi, Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan kegiatan ekonomi nasional, memerlukan figur pemimpin yang sudah teruji mampu menyelesaikan berbagai masalah perkotaan secara tegas.
Tanpa pemimpin yang memiliki kemampuan kreatif, transparan, dan memiliki komitmen kuat, katanya, maka Jakarta akan terus terbelit masalah kemacetan, banjir, kemiskinan, dan masalah sosial lainnya. "Karena kebijakan pembangunan yang dijalankan selalu tambal sulam berdasarkan tarik-menarik kepentingan pemodal besar," kata Fathi di Jakarta, Ahad (18/3).
Sebagaimana amanat Rapat Pimpinan Wilayah PBR DKI, katanya, pihaknya menilai sosok Joko Widodo (Jokowi) adalah figur paling tepat untuk memimpin Jakarta ke depan. Kota Solo yang semula kumuh dan semrawut, sebut Fathi, ditata menjadi indah dan aman oleh Jokowi.
Dia mengakui, kesejahteraan rakyat Solo juga tumbuh pesat karena semua potensi ekonomi berbasis rakyat kecil dikembangkan sehingga tidak tergilas pemilik mal dan supermarket. "Dengan kepemimpinannya yang mau mendengar dan melayani rakyatnya, Jokowi insya Allah mampu mengubah Jakarta menjadi kota kelas dunia," ujarnya.