Selasa 20 Mar 2012 19:53 WIB

Banyaknya Cagub DKI Untungkan PKS

Pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wagub, DKI Hidayat Nur Wahid (kedua kiri) dan Didik J Rachbini (kedua kanan), bersama Mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring (kiri) dan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq (kanan) menunjukan dokumen bukti pendaftaran di Komisi
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wagub, DKI Hidayat Nur Wahid (kedua kiri) dan Didik J Rachbini (kedua kanan), bersama Mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring (kiri) dan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq (kanan) menunjukan dokumen bukti pendaftaran di Komisi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Islam Universitas Indonesia, Yon Mahmudi, menilai banyaknya pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta 2012 menguntungkan pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik J. Rachbini. Banyaknya pasangan calon yang maju kali ini dipastikan sulit untuk memenangkan pemilukada DKI dalam satu putaran.

"Ini menjadi salah satu keuntungan bagi PKS dimana ia memiliki kader yang solid," kata Yon.

Soliditas kader-kader dan simpatisan PKS di Jakarta menjadi salah satu sumber utama dalam meraup dukungan penuh. PKS juga memiliki kaderisasi masa hingga level RW. Mesin-mesin politik-politik ini akan dipanaskan untuk mendukung  Hidayat-Didik dalam pemilukada DKI 2012.

Yon mencontohkan Pemilukada 2007 saat PKS mengusung Adang Daradjatun. Jagoan PKS dikalahkan Fauzi 'Foke' Bowo yang didukung oleh koalisi partai politik. "Meski sendirian, PKS waktu itu suaranya tidak terpaut jauh," katanya.

Sementara, dalam pemilukada kali ini, setidaknya ada empat kandidat dari partai politik yang akan maju. Partai Golkar mengajukan Alex Noerdin dan Nono Sampono. Pasangan ini juga mendapatkan dukungan dari PPP dan 22 partai kecil lainnya.

Partai Demokrat mengajukan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang juga didukung oleh Partai Hati Nurani Rakyat, Partai Amanat Nasional, Partai Damai Sejahtera, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Bulan Bintang, Partai Matahari Bangsa, dan Partai Kasih Demokrasi Indonesia. Sedangkan, PDIP dan Gerindra maju dengan pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama (45) alias Ahok.

Selain itu, terdapat dua pasangan independen yaitu Faisal Basri-Biem Benjamin dan Hendardji Soepandji-Ahmad Riza Patria.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement