REPUBLIKA.CO.ID, MENTENG -- Hari libur paskah pada Jumat (6/4) dimanfaatkan Calon Gubernur DKI Jakarta Jokowi untuk shalat jumat di Masjid Agung Sunda Kelapa. Usai shalat, Jokowi menyempatkan makan siang di sebuah warteg.
Berbalut baju koko putih, kopiah putih dan sandal jepit, Jokowi melaksananakan shalat menyempatkan diri untuk menyambangi para pedagang kaki lima di sekitar masjid. Kemudian, dia bergegas untuk makan siang di sebuah warteg di sekitar masjid tersebut. Warteg ibu hajah Zumah yang akhirnya ditujunya.
Dengan menu berupa sayur terong, tempe goreng dan minuman teh tawar, Jokowi lahap menyantapnya. Harga makanannya cuma Rp 5 ribu saja. Tak hanya makan, dia juga mentraktir makan para pengunjung warteg yang kebetulan singgah disitu. “Ini sekalian sama yang lain, makan di sini” ujarnya. Usai makan Jokowi membayar sebesar Rp 400 ribu.
Pria yang bernama lengkap Joko Widodo ini nampak lahap memakan santapannya itu. Pemilik warungpun sampai penasaran dan bertanya kepadanya. “Pak gimana makanannya, enak tidak?” tanya Zunah, pemilik warung itu.
“Makanannya enak. Ini nasi di piring saya habis” celetuk Jokowi.
Menurutnya, kehidupannya sehari-hari memang seperti itu, mengunjungi pedagang dan pasar pasar. “Tanya saja ke warga solo, setiap hari saya seperti ini. Tanya apa problem warga dan nanti kita cari solusinya” ujar pria yang bernama lengkap Joko Widodo ini.
Jokowi menambahkan bahwa ekonomi kerakyatan seperti warteg dan pedagang tradisional perlu dilindungi. Menurutnya, perekonomian seperti itu jangan ditinggal karena merupakan basis ekonomi kerakyatan. “Kalau ada PKL menggelar pasar tumpah itu karena tidak ditata. Kalau diberi tempat, itu bisa rapid an nyaman untuk berbelanja” ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika